Recovery Data
Recovery Files Menggunakan Ontrack EasyRecovery
Enterprise 11.0.2.0
Penggunaan barang elektronik berbasis teknologi
dan informasi sudah tidak dapat dipisahkan oleh kegiatan sehari-hari sebagai
kebutuhan manusia, mulai dari alat telekomunikasi, transaksi jual beli,
pendidikan, pemerintahan, kesehatan, media promosi, penyedia layanan jasa dan
lain-lain. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh barang elektronik tersebut
memudahkan adaptasi terhadap pemakai, tidak harus memiliki pendidikan yang
mempunyai background IT. Sebagian dari manfaat-manfaat yang
dapat dirasakan adalah dapat mengolah data, menganalisa data, menyimpan data
yang kemudian untuk digunakan kembali dan sebagainya. Namun ada beberapa kasus
yang membutuhkan kemampuan lebih dibidang IT yang tidak semua orang mengerti
bagaimana cara menggunakannya misalnya saja kasus tentang kehilangan data
karena beberapa faktor seperti dihapus, dicuri, di sembunyikan dan lain
sebagainya. Banyak teknik-teknik yang bisa digunakan untuk mengembalikan data
tersebut atau dalam dunia IT biasa dikenal dengan nama data recovery yang
berarti mengembalikan data kebentuk semula sehingga data tersebut dapat
digunakan kembali. Banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk melakukan data recovery namun tentu saja dengan
memiliki kemampuan khusus terhadap aplikasi tersebut, pada Postingan kali ini
penulis menggunakan tools Ontrack
EasyRecovery Enterprise.11.0.2.0.
1. Rekonstruksi
Recovery File
Rekonstruksi yang
berarti membangun atau pengembalian kembali sesuatu berdasarkan kejadian
semula, dimana dalam rekonstruksi tersebut terkandung nilai – nilai primer yang
harus tetap ada dalam aktifitas membangun kembali sesuatu sesuai dengan kondisi
semula.
Menurut KBBI :
Rekonstruksi adalah pengembalian seperti semula[6]. Menurut B.N Marbun, rekonstruksi
adalah pengembalian sesuatu ketempatnya yang semula; penyusunan atau penggambaran
kembali dari bahan-bahan yang ada dan disusun kembali sebagaimana adanya atau
kejadian semula[2].
Secara umum
rekonstruksi mengarah pada reka ulang sebuah kejadian yang telah terjadi guna
penelitian lebih lanjut misalnya Polisi sedang melakukan rekonstruksi pada
sebuah kejadian di tempat kejadian perkara (TKP), namun berbeda halnya pada
dunia IT.
Dalam dunia IT kata
rekonstruksi biasa dikenal dengan istilah recovery
atau recovery file atau data recovery yang berarti mengembalikan
data/file yang telah terhapus atau menemukan kembali data/file yang hilang atau
tersebunyi.
Sebuah rekonstruksi recovery pada sebuah file yang berada
pada sistem operasi Windows bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu tergantu
kondisi dari file tersebut. Beberapa teknik untuk melakukan recovery file pada sistem operasi Windows seperti pada rekonstruksi berikut
:
1. Menemukan data yang tersebunyi :
-
Buka windows explorer kemudian
tentukan atau buka folder dimana file tersebunyi tersebut berada.
-
Klik menu Tools – Folder options...
-
Ceklist pada perintah Show hidden files,
folders, and drivers dan hilangkan ceklist pada perintah Hide, perhatikan pada gambar berikut :
-
Kemudian klik apply dan oke.
-
File yang tersembunyi setelah ditampilkan akan terlihat tidak terang atau
buram, berikut contoh folder dan file yang tersembunyi :
-
Cara lain menemukan folder atau file tersembunyi dengan menggunakan anti virus
Smadav.
2. Menemukan data yang terhapus pada sebuah media penyimpanan
data :
-
Tentukan media penyimpanan data/file misalnya flashdisk.
-
Koneksikan flashdisk tersebut pada personal
computer atau laptop.
-
Buka recovery tools yang biasa
digunakan misalnya Ontrack EasyRecovery Enterprise.11.0.2.0.
- Lakukan proses scan recovery file, tunggu sampai proses selesai.
- Jika langkah yang dilakukan benar maka
data/file yang terhapus akan tampil pada jendela tools tersebut.
Itulah sebagian
cara rekonstruksi yang bisa dilakukan terhadap data/file yang terdapat pada
sistem operasi Windows.
2. Menyiapkan
file
File
merupakan data-data yang terdapat pada sebuah perangkat elektronik yang
disimpan pada media penyimpanan untuk digunakan kembali jika dibutuhkan. Media
penyimpanan memiliki bermacam-macam bentuk namun dengan tujuan yang sama,
misalnya harddisk, memory card, flashdisk, dan lain-lain.
Menyiapkan
file merupakan kegiatan memilih atau menyeleksi file yang akan digunakan untuk
keperluan penelitian atau lainnya. Dalam dunia IT terdapat banyak tipe-tipe
file misalnya file dokumen .doc, .ppt, file video .mkv, file kompres atau archives
.zip/rar, file suara .mp3, dan lain-lain.
Pada
postingan ini telah disadiakan beberapa tipe file untuk keperluan study kasus yang akan dilakukan kemudian
disimpan pada sebuah media penyimpanan data flashdisk
yaitu file dokumen .doc, .ppt, file video .mp4, file kompres atau archives
.zip/rar, file suara .mp3, yang kemudian sebagian file
tersebut disimpan pada sebuah folder dan sebagian lagi di simpan di luar
folder, perhatikan gambar berikut :
Itulah
sebagian file-file yang digunakan sebagai study
kasus yang akan dilakukan recovery file.
3. Analisis Data
Kata analysis berasal dari bahasa Greek
(Yunani), terdiri dari kata “ana” dan
“lysis“. Ana artinya atas (above),
lysis artinya memecahkan atau
menghancurkan. Secara difinitif ialah: ”Analysis
is a process of resolving data into its constituent components to reveal its
characteristic elements and structure” Ian Dey (1995: 30)[4].
Pengertian analisis
menurut para ahli :
1. Dwi Prastowo Darminto
& Rifka Julianty, analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
2. Syahrul &
Mohammad Afdi Nizar, analisis berarti melakukan evaluasi terhadap kondisi dari
pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang
memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.
3. Komaruddin,
analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi
komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama
lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu[3].
Analisis data disebut
juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data adalah rangkaian
kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi
data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah.
Kegiatan dalam analisis
data adalah : mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data
tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis. Tujuan analisa
menurut Sofian Effendi dalam bukunya Metode Penelitian Survai (1982)
adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasi. Dalam penelitian strukturalistik, data yang berupa kualitatif
(kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis secara
statistikan bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja dan
mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru.
Sedangkan dalam penelitian naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun
angka. Data yang bersifat kuantitatif (angka) tidak perlu dikualitatifkan
terlebih dahulu dan tidak menguji hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung
pemahaman yang dilakukan oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru[5].
Agar data bisa
dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil
(menurut element atau struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk
memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling vital
dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa
inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang
sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas
dan kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan.
Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah
terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna,
tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena
itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang
terkandung dalam data itu (M. Kasiram, 2006: 274)[1].
4. Proses Recovery File
Seperti
kita ketahui sebelumnya bahwa recovery
file merupakan suatu kegiatan untuk mengembalikan data/file yang hilang
atau terhapus kebentuk semula agar dapat digunakan kembali. Banyak cara yang
bisa digunakan untuk melakukan recovery
file pada sistem operasi Windows. Untuk mendapat hasil yang optimal pada
sebuah recovery tentu saja tidak
telepas dengan bantuan pada tools
tambahan yang harus terinstal pada sistem komputer tentu saja yang bisa
mendukung dengan sistem komputer kita.
Pada
Postingan kali ini akan digunakan tools
tambahan untuk melakukan recovery
pada file yaitu Ontrack EasyRecovery Enterprise.11.0.2.0.
Adapun cara-cara untuk melakukan recovery file adalah sebagai berikut :
1. Siapkan device
atau media penyimpanan yang akan dilakukan recovery
misalnya flashdisk.
2. Hapus data yang terdapat pada flashdisk tersebut sehingga flashdisk
tersebut kosong.
3. Buka aplikasi Ontrack
EasyRecovery Enterprise.11.0.2.0 yang sudah terinstal pada komputer kita, maka
akan tampil jendela awal aplikasi kemudian klik Continue ►.
4. Pilih tipe media yang akan dilakukan recovery, pada aplikasi ini terdapat
lima tipe media yang bisa digunakan yaitu Hard
Drive, Memory Device, Optical Media, Multimedia/Mobile Device, dan RAID
System. Karena pada kasus kali ini yang digunakan adalah flashdisk maka yang dipilih adalah Memory Device.
Setelah tipe media dipilih langkah selanjutnya
klik Continue ►.
5. Pada tahap kali ini kita diarahkan untuk
memilih disk yang tersedia yang kemudian dilakukan scan untuk mencari dan menemukan data/file baik yang telah terhapus
ataupun yang belum terhapus yang terdapat pada disk tersebut. Setelah disk
dipilih maka langkah selanjutnya klik Continue ►.
6. Pada tahap kali ini kita diarahkan untuk
memilih skenario dari recovery yang
akan kita lakukan. Pada tahap ini terdapat lima skenario recovery yang dapat kita lakukan yaitu Deleted File Recovery,
Formatted Media Recovery, Search Lost
Volume, Disk Diagnostics, dan Disk
Tools. Selain itu juga terdapat tipe-tipe file sistem yang bisa didukung
kegiatan recovery tersebut yaitu FAT, exFAT,
NTFS, HFS+, ISO9660, dan EXT2/3. Setelah memilih skenario recovery dan tipe file yang akan dicari
maka langkah selanjutnya klik Continue.
7. ahap kali ini merupakan tahap pemeriksaan dari poin-poin
yang telah dipilih pada langkah sebelumnya, jika masih terdapat kekurangan atau
kesalah kita bisa melakukan kembali langkah sebelumnya dengan klik ◄Go back kemudian lakukan kembali dengan benar. Jika apa yang telah
dipilih sudah benar maka langkah selanjutnya adalah klik Continue ►,untuk melanjutkan proses recovery.
8. Setelah langkah ketujuh dilakukan maka akan tampil jendela
proses recovery yang sedang
berlangsung, untuk mendapat hasil maksimal maka tunggulah sampai proses
selesai. Pada jendela tersebut terdapat tombol Pause untuk memberhentikan sementara proses kegiatan dan tombol
Cancel untuk membatalkan
proses kegiatan recovery,serta terdapat
pilihan Show log messages
untuk menampilkan pesan log yang sedang berlangsung.
9. Apabila proses recovery
telah selesai maka akan tampil jendela informasi yang menyatakan bahwa proses scan file-file yang dihapus telah
selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya klik OK.
10.
Setelah proses selesai maka akan kembali pada jendela
aplikasi dengan menampilkan hasil scan
yang telah dilakukan, dari hasil tersebut terdapat data/file yang telah
terhapus karena terformat atau terhapus manual yang dikelompokan berdasarkan
tipe-tipe file dan berdasarkan block
yang didalamnya terdapat folder tunggal yang berisi cluster dari flashdisk
secara terstruktur. Dalam proses pengembalian data yang dilakukan tersebut
bahkan viruspun dapat dikembalikan ketika telah dihapus oleh anti virus.
11.
Untuk mengembalikan file yang telah terhapus maka
dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
-
Tentukan/pililah file yang akan dikembalikan misalnya file suara .mp3.
-
Klik kanan file tersebut kemudian klik Save
as
-
Tentukan lokasi atau tempat dimana file tersebut akan disimpan, misalnya pada drive Local Disk (D:) kemudian kita juga bisa merubah nama file tersebut
namun jika tidak ingin merubahnya maka abaikan, langkah selanjutnya klik Save untuk menyimpan file.
-
Jendela berikut merupakan jendela informasi bahwa proses penyimpanan telah
selesai dan jumlah file yang disimpan. Kemudian klik OK.
-
Untuk melihat apakah file tersebut telah berhasil disimpan, maka kita dapat
membuka kembali drive Local Disk (D:) dimana kita telah
menyimpan file kita sebelumnya. Perhatikan pada gambar dibawah ini, gambar yang
diberi kotak merah merupakan file yang sebelumnya telah dihapus dan kemudian
dikembalikan lagi dimana kita telah berhasil melakukan recovery file.
-
Lakukan cara yang sama untuk mengembalikan data/file yang lain.
5. Kesimpulan
Rekonstruksi
merupakan pengembalian seperti semula atau reka ulang terhadap suatu kejadian
yang telah berlalu guna penelitian lebih lanjut yang dapat diterima secara
ilmiah. Dalam dunia IT nama rekonstruksi biasa dikenal dengan istilah recovery atau recovery file atau data
recovery merupakan suatu proses kegiatan untuk mengembalikan data/file yang
telah terhapus atau tersembunyi.
Proses recovery hanya bisa dilakukan pada
sebuah device atau media penyimpanan
data seperti harddisk, memory card,
flashdisk, sim card, dan lain-lain. Banyak faktor yang membuat sebuah data
bisa hilang diantaranya yaitu terhapus oleh seseorang baik secara sengaja
ataupun tidak, terhapus karena virus, terformat, tersembunyi, dan lain-lain.
6. Referensi
[1] Analisis Data Penelitian Kuantitatif Analisis
Data, http://www.academia.edu (diakses tahun 2015)
[2] B.N.
Marbun, 1996, Kamus Politik, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, hal.469.
[3] Definisi dan Pengertian Analisis Menurut Para
Ahli, http://www.academia.edu (diakses tahun 2015)
[4] Ian Dey, 1995, Reducing Fragmentation
in Qualitative Research, in Udo Kelle (ed.), Computer-Aided Qualitative Data Analysis:
Theory, Methods and Practice, London, Sage.
[5] Masri Singarimbun, Sofian Effendi 1982, Metode Penelitian
Survai. Lembaga
Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Jakarta.
Komentar
Posting Komentar