GPS
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berkembang pula alat-alat
canggih yang dapat membantu kita dalam mengerti perkembangan tersebut. Sebagai
penduduk suatu negara, kita harus dapat mengikuti perkembangan yang terjadi di
negara kita maupun di negara lain. Sehingga kita tidak akan ketinggalan oleh
negara lain.
Salah satu alat
yang dapat kita sebut canggih adalah GPS, yaitu Global Positioning System.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai apa itu GPS dan apa manfaat GPS bagi
kehidupan kita.
1.2 Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah mengenai GPS ini, adalah untuk mendapatkan informasi mengenai
GPS. Diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca dapat lebih mengerti
mengenai GPS dengan lebih jelas.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Global
Positioning System atau yang biasa disingkat dengan
GPS adalah alat navigasi elektronik yang
menerima informasi dari 4 - 12 satelit sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi
di mana kita berada di Bumi. Satelit GPS tidak mentransmisikan informasi posisi
kita, yang ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima GPS
kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya
ditampilkan kepada kita.
GPS
sebenarnya adalah proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang
memberinya nama resmi NAVSTAR (NAVigation Satellite Timing And Ranging).
Bagian utama dari sistem GPS adalah 24 satelit yang mengorbit Bumi di
ketinggian 20.200 kilometer. Orbit satelit dirancang sehingga setiap titik di
Bumi dapat melihat paling sedikit empat satelit pada setiap saat
Tiap satelit
mengitari bumi kira-kira sekali dalam 12 jam dengan kecepatan sekitar 11.000
kilometer per jam. Satelit GPS mempunyai panel-panel pengumpul tenaga Matahari
untuk membangkitkan energi listrik yang diperlukannya. Selain itu juga ada
baterai yang menyimpan tenaga listrik dan mempergunakannya saat satelit tidak
memperoleh sinar Matahari.
2.2 Fungsi
1.
Menghitung
jarak dan arah dari lokasi tempat kita berada.
2.
Satu unit GPS
dapat menyimpan dalam memory lokasi di mana kita berada saat ini.
3.
Setiap lokasi
dapat diberi nama atau nomor dan tanggal dan waktu.
4.
Mengingat
lokasi yang pernah kita simpan.
5.
Mengarahkan
kita dari satu lokasi ke lokasi lain dengan simbol berupa grafik.
6.
Menyimpan
rute perjalanan kita dan mengantar kita kembali dengan rute yang sama.
7.
Berfungsi
sebagai kompas yang dapat menuntun kita ke arah yang tepat.
8.
Dapat
digunakan sebagai penunjuk arah di kapal, mobil dengan menggunakan daya sebesar
12 volt.
9.
Beberapa GPS
dapat menunjukkan peta jalan-jalan utama, sungai-sungai.
10.
Beberapa GPS
juga dapat menampilkan kekuatan baterai, posisi satelit, kekuatan sinyal.
2.3 Cara kerja
Satelit GPS
pertama diluncurkan tahun 1978 dan konstelasi 24 satelit berhasil dilengkapi
tahun 1994. Setelah itu satelit-satelit baru rutin diluncurkan untuk
meng-upgrade satelit lama atau mengganti satelit yang rusak/tidak berfungsi
lagi. Tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA (Code
Division Multiple Access)-sama seperti jenis sinyal untuk telepon seluler
CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima GPS
tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi
yang sama. Frekuensi yang digunakan adalah L1 (1575,42 MHz) dan L2 (1227,6
MHz).
Kode CDMA disebut
"pseudorandom" karena seakan-akan ("pseudo") tidak
beraturan ("random"), padahal tidaklah demikian. Kode CDMA tiap
satelit dipilih dengan saksama agar tidak mengganggu transmisi satelit lainnya.
Jenis kode CDMA ini ada dua, yaitu C/A dan P(Y). Kedua kode ini ditransmisikan
pada frekuensi L1, sementara di L2 hanya ada kode P(Y).
C/A (Coarse/Acquisition)
penggunaannya terbuka untuk siapa saja. "Coarse" karena
resolusi datanya lebih kasar/tidak sepresisi kode P(Y). Ini disebabkan modulasi
kode yang lebih lambat, yaitu 1,023 MHz dibandingkan dengan P(Y) yang 10,23 MHz
(bandingkan dengan cdma2000 yang 1,2288 MHz dan WCDMA (generasi penerus GSM)
yang 3,84 MHz). Kata "Acquisition" adalah untuk akuisisi
karena kode C/A yang sederhana lebih mudah dikenali dibandingkan dengan kode
P(Y) sehingga untuk menangkap sinyal kode P(Y) lebih mudah setelah berhasil
mengakuisisi satelit GPS dari sinyal C/A-nya. P(Y) berarti kode precision
(presisi) yang dienkripsi dengan kode sandi Y. Modulasi kode yang sepuluh kali
lebih cepat dibandingkan dengan kode C/A menyebabkan secara teoritis mampu
memberikan presisi 10 kali lebih baik juga. Enkripsi digunakan agar data
navigasinya tidak bisa digunakan orang tanpa seizin Departemen Pertahanan AS.
Dengan mensinkronisasikan kode ini, alat penerima GPS dapat menghitung berapa
waktu antara sinyal dikirim dari satelit dan diterima oleh alat penerima GPS.
Data lain yang diperlukan juga ditumpangkan pada sinyal kode GPS, antara lain:
koreksi posisi satelit, koreksi waktu satelit, dan informasi mengenai atmosfer
yang dilalui sinyal dari satelit ke alat penerima.
Satelit-satelit
ini dikontrol dari 5 stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi yang bekerja otomatis dan
satu stasiun Bumi pengontrol utama. Empat stasiun Bumi otomatis hanya berfungsi
menerima data dari satelit GPS dan meneruskan informasi itu ke stasiun
pengontrol utama. Stasiun pengontrol utama memberikan koreksi data navigasi ke
satelit-satelit GPS.
Bagian akhir
dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS yang akhirnya menghitung semua
data, melakukan korelasi, dan menampilkan data posisi di layar display
atau-kalau penerima GPS ini hanya aksesori tambahan di PDA (personal digital
assistant) di layar PDA.
Informasi
yang ditransmisikan dari satelit ke penerima GPS terdiri dari dua jenis. Yang pertama
disebut "almanak", yaitu posisi dari semua satelit GPS. Jenis
informasi kedua disebut "efemeris", yaitu koreksi data almanak.
’Almanak’ di-update kira-kira seminggu sekali, data ’eferemis’ biasanya
di-update tiap setengah jam. Alat penerima GPS yang dinyalakan kembali setelah
seharian dimatikan masih bisa menggunakan data almanak sebelumnya.
Untuk
mengetahui posisi alat penerima, juga diperlukan informasi seberapa jauh alat
penerima GPS dari satelit. Informasi ini didapat dari mensinkronisasikan timer
di penerima dengan sinyal kode CDMA yang dikirim satelit GPS. Beda sinkronisasi
dan fase sinyal digunakan untuk menghitung "pseudorange"
(perhitungan jarak ke satelit GPS tanpa memperhitungkan perlambatan sinyal di
atmosfer). Kecepatan sinyal di ruang hampa sama dengan kecepatan cahaya, yaitu
3 x 10-8 meter per detik. Sementara kode C/A yang 1,023 MHz artinya mengirimkan
1.023.000 pulsa setiap detiknya, atau setiap pulsa bila disinkronisasikan bisa
memberikan jarak sampai akurasi 300 meter.
Kita juga bisa menghitung
fase sinyal, sinyal itu sedang di posisi mana dari pulsa, sampai akurasi 1
persen. Jadi, akurasi terbaik yang bisa didapat dengan kode C/A kira-kira 3
meter. Untuk kode P(Y) yang mengirim pulsa 10 kali lebih banyak per detiknya,
akurasinya bisa sampai 0,3 meter. Ini adalah angka teoretis, pada kenyataannya
akurasi GPS kira-kira 9 meter untuk kode C/A.
Bayangkan ada satu bola
dengan jari-jari sepanjang jarak satelit penerima GPS yang pusatnya di posisi
satelit di ruang angkasa. Jika ada empat bola seperti itu, perpotongan
permukaan bolanya adalah satu titik tempat lokasi alat penerima GPS.
2.4 Kelemahan
Rata-rata
format peta Indonesia biasanya memakai datum dari Jakarta (0 derajat).
Kebanyakan alat GPS tidak punya format ini sehingga kita harus memakai Latitude
& Longitude. Di negara lain bisa membaca GPS kita dan langsung bisa
melihat posisi kita di peta.
Langit
langsung – Alat GPS perlu melihat langsung satelit untuk menerima informasi.
Oleh karena itu, kita tidak bisa memakai GPS dalam rumah, atau terlalu dekat
gedung-gedung yg tinggi, atau dlm lembah, atau di bawah hutan lebat.
Bahasa -
Dengan GPS Garmin Kita bisa memilih bahasa yang dipakai. Tetapi bahasa yang
tersedia hanya bahasa-bahasa Eropa belum bahasa Indonesia
atau Melayu.
Baterai –
Jika baterai habis, tidak ada cadangan bantuan navigasi. Biasanya alat GPS
memakai 4 baterai AA dan cepat habis kalau dipakai terus-menerus (10 - 36 jam,
tergantung model).
Elektronik -
Sama seperti alat elekronik lain yang bisa rusak jika jatuh atau terkena air.
Walaupun alat GPS bisa menghitung ketinggian, biasanya
kesalahan cukup besar dan kurang cocok untuk membantu sebagai informasi
navigasi di daerah pegunungan.
2.5 Aplikasi
Aplikasi GPS
sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan penentuan
posisi saja. Di udara, GPS digunakan sebagai salah satu alternatif peralatan
navigasi pesawat terbang. Dibandingkan dengan peralatan navigasi lain, penerima
GPS paling mudah digunakan karena langsung memberikan posisi pesawat sehingga
sangat cepat menjadi populer. Dengan menggunakan beberapa penerima GPS,
orientasi kemiringan pesawat juga bisa dihitung, GPS juga favorit digunakan
untuk membimbing pesawat tanpa awak dan rudal-rudal jarak jauh.
Di laut,
kapal-kapal juga senang menggunakan GPS karena alasan kemudahan penggunaannya.
IMO (International Maritime Organization) bahkan menganjurkan pemakaian
AIS (Automatic Identification System), yaitu alat penerima GPS yang
secara periodik mengirimkan posisi kapal. GPS juga digunakan untuk mempelajari
kebiasaan migrasi satwa laut.
Penerima GPS
yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran membuat penggunaannya di darat
juga beragam. Mulai dari penerima GPS handheld untuk perjalanan lintas alam
seharga sekitar Rp 1 juta sampai penerima GPS untuk memantau perjalanan
truk-truk kontainer dan kereta api. GPS juga digunakan membuat peta dan
membantu bermain golf. Jam satelit GPS yang sangat presisi juga banyak
dimanfaatkan, di antaranya sinkronisasi antar BTS/menara pada jaringan telepon
seluler.
Beberapa tahun belakangan
GPS bahkan dimanfaatkan juga di angkasa luar untuk mendapatkan posisi satelit
lainnya. Akan tetapi, aplikasi yang paling kreatif menurut penulis adalah
menggunakan GPS sebagai radar. Sinyal GPS yang memantul dari suatu obyek
digunakan untuk menghitung posisi obyek tersebut. Radar GPS lebih murah dari
radar biasa karena tidak perlu tenaga listrik besar untuk transmisi sinyal
radar dan untuk keperluan militer punya keuntungan tidak bisa diketahui
posisinya dari transmisi sinyal radar-karena radar GPS tidak mentramisikan
sinyal sendiri.
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Global Positioning System
adalah alat yang digunakan untuk mengetahui posisi seseorang pada satu saat.
Yang ditransmisikan GPS bukan informasi posisi kita tetapi posisi satelit dan
jarak penerima GPS kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS
kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita.
GPS memiliki banyak fungsi
yang bermanfaat bagi kehidupan kita, seperti melihat lokasi di mana kita
berada, menunjukkan arah untuk ke lokasi yang ingin kita tuju, sebagai kompas,
menunjukkan peta lokasi suatu tempat berupa gambar jalan dan sungai.
GPS bekerja dengan cara tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA (Code
Division Multiple Access)-sama seperti jenis sinyal untuk telepon seluler
CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima GPS
tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi
yang sama. Kode CDMA tiap satelit dipilih dengan saksama agar tidak mengganggu
transmisi satelit lainnya.
Satelit-satelit
ini dikontrol dari 5 stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi yang bekerja otomatis dan
satu stasiun Bumi pengontrol utama. Empat stasiun Bumi otomatis hanya berfungsi
menerima data dari satelit GPS dan meneruskan informasi itu ke stasiun
pengontrol utama. Stasiun pengontrol utama memberikan koreksi data navigasi ke
satelit-satelit GPS.
Bagian akhir
dari sistem GPS ini adalah alat penerima GPS yang akhirnya menghitung semua
data, melakukan korelasi, dan menampilkan data posisi di layar display.
Kita tidak
bisa memakai GPS di tempat tertutup atau terhalang gedung-gedung tinggi karena
alat GPS perlu melihat langsung satelit untuk menerima informasi. Dengan GPS
Garmin bahasa yang tersedia hanya bahasa-bahasa Eropa saja. Jenis baterai AA
dan jika baterai habis, tidak ada cadangan bantuan navigasi. Kelemahan alat GPS yaitu kesalahan untuk menghitung ketinggian cukup
besar dan kurang cocok untuk membantu sebagai informasi navigasi di daerah
pegunungan
Aplikasi GPS
sangat beragam dan tidak terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan
penentuan posisi saja. Dibandingkan dengan peralatan navigasi lain, penerima
GPS paling mudah. GPS juga digunakan untuk radar,membimbing pesawat tanpa awak
dan rudal-rudal jarak jauh, mempelajari kebiasaan migrasi satwa laut, memantau
perjalanan truk-truk kontainer dan kereta api. GPS juga digunakan membuat peta
dan membantu bermain golf, mendapatkan posisi satelit lainnya.
Komentar
Posting Komentar